Laman

Rabu, 30 November 2011

Aku Mau Jadi Apa..??

Pada awalnya saya tidak tidak tahu mau jadi apa, tapi akhir-akhir ini saya mulai memikirkan hal itu. Berhubung saya melanjutkan kuliah dan memilih untuk masuk ke jurusan teknik informatika yang notabennya lebih mengarah ke software, saya jadi punya  keinginan untuk  membangun sebuah perusahaan yang menciptakan berbagai macam produk berbasis teknologi. Contohnya seperti playstation, laptop, televisi, handphone atau semacamnya.
            Mungkin apa yang saya khayalkan ini agak mustahil. Pada dasarnya, saya tahu betul bahwa membuat perusahaan sendiri itu tidak semudah membalik telapak tangan. Sebelumnya kita harus memperhitungkan modalnya, membuat relasi dengan para calon klien, membaca keadaan dan kebutuhan pasar, juga penting untuk memilih tenaga kerja yang berkualitas baik. Bagian tersulit mungkin terdapat pada waktu start karena saya bukan orang yang tergolong kaya jadi saya pasti akan kesulitan untuk membangun sesuatu yang besar dari nol. Satu hal lagi, saya juga bukan orang yang bisa menciptakan kesempatan dengan mudah.
            Untuk ke depannya, saya akan belajar untuk mencoba berbagai hal yang dapat menciptakan sebuah kesempatan baik untuk saya. Sedikit demi sedikit pasti semakin banyak hal yang saya pelajari dari kehidupan ini. Kemudian sambil kuliah saya bisa cari relasi dengan orang-orang yang mungkin bisa cocok nantinya. Lalu kalau soal modalnya, jujur saya juga masih tidak punya bayangan yang pasti karena saya masih belum mengenal ilmu ekonomi lebih jauh. Tapi kalau menurut pemikiran saya sekarang, lebih baik saya bekerja di perusahaan orang lain dahulu untuk mencari modal dan pengalaman serta mempelajari bagaimana perusahaan berjalan semestinya. Setelah itu saya dengan teman-teman saya akan mulai dengan bisnis kecil-kecilan yang nantinya bisa berkembang menjadi bisnis besar dan pada saat itulah perusahaan saya akan muncul dan terus berkembang.

Rabu, 09 November 2011

Teknologi dan Kesejahteraan




Telah kita ketahui bahwa kemajuan IPTEK di jaman ini telah berkembang dengan sangat pesat. Sejak satu per satu teori dikemukakan oleh para ahli hingga satu per satu penemuan tercipta, kita sebagai manusia terus mengikuti pesatnya kemajuan IPTEK. Teknologi kini tidak pernah bisa lepas dari kehidupan manusia walaupun tetap ada sebagian pihak yang tidak mau menerima canggihnya teknologi, seperti penduduk pedalaman yang masih mempertahankan adat istiadat mereka.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia, memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah dapat menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam periode terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan timbulnya sisi negatif. 
Perlu diketahui, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Contohnya jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik manusia yang cukup besar, kini sudah banyak yang digantikan oleh perangkat mesin-mesin yang telah dibuat untuk melakukannya secara otomatis, Demikian juga dengan ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Singkatnya, kemajuan IPTEK yang telah berkembang hingga saat ini benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia memang tidak dapat dipungkiri lagi namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan kerugian bagi mereka. Dengan adanya kemudahan-kemudahan yang telah dihasilkan IPTEK, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sumber daya manusia tidak terlalu dibutuhkan lagi atau dalam kata lain ketersediaan lapangan kerja pun semakin sedikit sehingga jumlah pengangguran pun ikut meningkat. Akibatnya timbullah tuntutan kepada tenaga kerja agar selalu menambah skill dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Hal inilah yang menyebabkan kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mengoptimalkan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut. Tuntutan ini sudah sangat terlihat, contohnya di jaman sekarang sudah banyak perusahaan yang memberikan batas pendidikan untuk karyawannya minimal D3 atau mungkin S1. Akhirnya apabila seseorang tidak dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan IPTEK, akibatnya mereka akan gagal dalam kualifikasi tersebut dan tidak mendapatkan pekerjaan. Hal ini seharusnya menjadi aspek yang harus diperhatikan oleh semua pihak karena seiring dengan jumlah pengangguran yang meningkat, indeks kesejahteraan pun akan terus menurun.
Memang aneh melihat masih banyak orang hidup dibawah garis kemiskinan di tengah-tengah kemajuan IPTEK yang sudah semakin merajai dunia. Inilah yang harusnya menjadi fokus bagi kita yang merupakan generasi penerus dan calon petinggi-petinggi bangsa untuk memikirkan dan menyelesaikan masalah kesejahteraan di tengah-tengah dunia yang berbasis teknologi ini.

Jumat, 04 November 2011

Budaya Batik


Batik


Perlu diketahui bahwa membatik merupakan kebudayaan masyarakat Indonesia sejak lama. Batik merupakan teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam (zat lilin) yang mempunyai motif atau corak tertentu. Secara Etimologi,  kata batik berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa yaitu “amba” yang mempunyai makna menulis dan “titik” yang mempunyai makna titik. Jadi arti dari batik itu sendiri berkaitan dengan pekerjaan halus dan lembut yang mempunyai unsur keindahan.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Ada beberapa motif batik yang menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa dari motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

Pada Jaman dahulu, membatik yang merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama adalah mata pencaharian bagi kaum perempuan di tanah Jawa yang mempunyai keterampilan itu. Sehingga pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi kaum perempuan kala itu sampai ditemukannya batik cap yang memungkinkan masuknya kaum laki-laki dalam kerajinan bernilai seni ini. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa membatik adalah pekerjaan perempuan-perempuan Jawa kala itu. Akan tetapi dapat dilihat pada corak "Mega Mendung", yang menunjukkan bahwa kaum laki-laki juga pantas untuk membatik.






parang
Dalam pembuatannya, batik memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan batik mempunyai corak dan jenis yang beraneka ragam. Salah satu teknik membatik yang masih dipergunakan masyarakat Indonesia dari jaman dahulu sampai sekarang ialah batik tulis. Batik tulis merupakan teknik pembuatan batik tradisional yang masih menggunakan tenaga manusia secara manual. Cara pembuatannya dengan melukis kain menggunakan alat yang sering kita sebut dengan canting sesuai dengan corak dan warna yang diinginkan pembatik. Pembuatan batik tulis ini memakan waktu sekitar tiga bulan. Sehingga tak heran jika pengrajin batik tulis semakin hari semakin berkurang. Salah satu faktornya yaitu harga jual batik kurang sebanding dengan waktu pembuatannya. Ditambah lagi, dengan bermunculan batik yang pembuatannya lebih mudah dan harga jualnya jauh lebih murah, seperti batik cap membuat para pengrajin batik tulis ini kalah bersaing.

Ceplok
Walaupun kata batik berasal dari bahasa jawa, asal usul batik hingga kini masih tidak begitu jelas. Sampai saat ini banyak pendapat-pendapat dari berbagai pihak yang berbeda yang berbeda mengenai darimana batik itu sendiri. Menurut G.P. Rouffaer teknik batik ini kemungkinan diperkenalkan oleh pendatang India atau Srilangka yang singgah ke Indonesia pada abad ke-6 atau ke-7. Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (arkeolog Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua.

     Namun berdasarkan pengamatan di dunia, awalnya teknik yang serupa dengan batik juga telah digunakan di beberapa negara sejak lama. Contohnya di Mesir, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang dilapisi zat malam untuk membentuk pola di abad ke-4 SM. Teknik serupa juga sudah diterapkan di Tiongkok semasa dinasti Tang (618-907), di Jepang dan India semasa Periode Nara (645-794), serta di Afrika. Sementara di Indonesia, batik dipercaya mulai berkembang pada masa kerajaan Majapahit. Keberadaan batik di Indonesia disambut hangat oleh masyarakat, sehingga pada akhir abad ke-18 batik menjadi sangat popular di Indonesia.

Namun mendekati abad ke-21 kebudayaan batik tidak sepopuler dulu dan bahkan mulai melemah. Ketika Indonesia mengalami sengketa yang memperebutkan batik dengan Negara tetangga kita yaitu Malaysia barulah Indonesia mulai mengobarkan semangat cinta batik kembali.  Hikmahnya adalah sekarang batik Indonesia sudah diakui sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009 oleh UNESCO. Sehingga tanggal 2 Oktober pun ditetapkan sebagai hari batik. Belajar dari pengalaman itu pula kini masyarakat Indonesia terlihat lebih mempunyai rasa memiliki terhadap kebudayaannya sendiri.


Sumber