Laman

Kamis, 28 Juni 2012

Injak Telur




Injak Telur adalah sebuah upacara yang dilakukan dalam pernikahan adat jawa sesudah/sebelum dilaksanakannya akad nikah. Dalam kasus ini sang pria yang menginjak telur yang kemudian dibersihkan oleh sang mempelai wanita.

Pria menginjak telur
Pria menginjak telur dimaksudkan bahwa prialah yang harus dominan dalam keluarga, dan ia juga harus bekerja keras untuk keluarga. Dan saat pria menginjak telur sehingga telur itu pecah menggambarkan bahwa sang pria itulah yang nanti akan mendapatkan keperawanan sang wanita selepas akad nikah.

Injak Telur Tanpa alas kaki
Mengapa sang pria memecahkan telur harus tanpa menggunakan alas kaki? Itu menandakan bahwa sang pria yang nantinya akan menjadi kepala rumah tangga harus berjuang keras untuk mempertahankan dan menghidupi keluarga tanpa harus merengek-rengek meminta bantuan orang atau bergantung dengan orang lain. Usaha yang dilakukan pasti tidak mudah, sama tidak mudahya dengan memecahkan telur tanpa alas kaki dan ia akan merasa kesakitan tertusuk-tusuk kulit. Sama halnya dalam kehidupan nyata, nantinya tidak mudah bagi pria menjalankan memperjuangkan keluarga pasti akan ada rasa sakit, lelah dan sebagainya.

Wanita membersihkan pecahan telur
Tindakan ini mengartikan bahwa wanita itu harus mengabdi pada suami dengan senang hati dan ikhlas. Ini juga menunjukan bahwa sang istri haruslah patuh terhadap suami. Rasa sakit dan lelah yang dirasakan suami setelah bekerja kemudian dihilangkan dengan pengabdian seorang istri di rumah.

           Itulah beberapa makna yang tersirat dari budaya injak telur yang sering kita lihat kalau ada pernikahan. Sebagai bangsa yang punya banyak kebudayaan kita harus tahu apa makna dan alas an budaya itu dilakukan. Sekian dan semoga bemanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar